Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September 15, 2012

Gubernur Kalbar Cornelis saat presentasi pembangunan Pabrik Alumunia di Tayan

Hitungan pertama, kedua ..... Pengambilalihan besar-besaran lahan secara 'hijau'

Oleh Terry Sunderland Principal Scientist, Center for International Forestry Research “ Belilah lahan, mereka sudah tidak dibuat lagi !” Demikian sindiran Mark Twain atas pengambilalihan lahan besar-besaran yang terjadi di Amerika Utara pada akhir abad ke-19 dan yang saat ini masih tetap berlangsung. Lebih dari 100 tahun kemudian, skala pembelian dan penyerobotan lahan global dari para pemangku kepentingan lokal berlangsung,   melebihi pengambilalihan lahan kolonial pada abad 19 dan awal abad 20. Untuk referensi lebih lanjut mengenai "penyerobotan hijau" dapat merujuk kepada tautan berikut : http://www.tni.org/interview/ green-grabbing Dipicu oleh lonjakan harga pangan global menjelang akhir dekade pertama tahun 2000, sejumlah bangsa makmur yang bergantung pada impor pangan mulai membe

Going once, going twice..... The great green land grab

By Terry Sunderland Principal Scientist, Center for International Forestry Research “ Buy land, they're not making it anymore! ” Mark Twain’s wry observation on the North American land acquisition boom of the late 19th century remains just as pertinent today as it was then. More than a 100 years later, the sheer scale of contemporary global land purchases and its appropriation from local stakeholders is unprecedented since the colonial land acquisitions of the late 19th and early 20th centuries. Stimulated by a global spike in food prices toward the end of the first decade of 2000, a number of affluent nation states reliant on food imports began to buy up large areas of land in the developing world for agricultural production to achieve their own food security. Added to this the emergence of the biofuel market, plantation-based forestry and the increasing expansion of commodity crops such as o

MB Klaim Keraton Se-Kalbar Berikan Mendukungnya

Setelah rehat sekali untuk melakoni debat kandidat, Jumat (14/9) pasangan Morkes-Burhan melanjutkan kampanyenya di zona 1 yang meliputi Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kabupaten dan Kota Pontianak serta Kabupaten Kubu Raya. Dalam kampanye perdana di Kabupaten Ketapang, Morkes Effendi menyebutkan kunjungannya ini sebagai kegiatan menengok sanak sodara di seluruh wilayah Ketapang juga mengajak warga Ketapang untuk memilih putra terbaik Ketapang. “Mari warga Ketapang pilih yang terbaik. Ketapang Pilih Ketapang,” ujarnya dihadapan 700 orang yang hadir. Sementara itu, dalam Orasi politiknya ketua DPRD Ketapang,  Ir. H. Gusti Kamboja, menyampaikan informasi bahwa besok Sabtu (15/9) seluruh keraton di kalbar akan mendeklarasikan dukungannya ke pasangan MB. “Keputusan bersama dari seluruh Keraton di Kalbar, memutuskan mendukung pasangan Morkes-Burhan,”ujarnya.

Debat Kandidat Pilwako Singkawang

Calon wakil walikota Singkawang, Awang Ishak, yang berpasangan dengan Abdul Muthalib, mengatakan RPJMD harus dipersiapkan, mengevaluasi struktur, mengevaluasi program 2013 yang telah disusun calon incumbent. "Kami berdua menang, program yang ada akan kita sesuaikan dengan visi dan misi kita. Seperti yang saya sampaikan tadi, pendidikan, kesehatan, dan air bersih akan jadi nomor satu, sesuai dengan nomor saya, insyaallah akan tercapai," katanya kepada Tribun. Calon yang diusung oleh Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PKB ini menegaskan membutuhkan waktu sekitar lima tahun sesuai dengan massa jabatan Walikota yang diatur Undang-undang. "Masa jabatan walikota kan 5 tahun, kalau tidak bisa tambah lagi 5 tahun kedepan. Pendidikan, kesehatan, dan air bersih nomor satu," ujar Awang menjawab pertanyaan terakhir yang dilontarkan host Debat Kandidat Walikota Singkawang Indra Maulana. Sementara itu, kandidat walikota dan wakil walikota nomor urut empat, Nusantio Setiadi - Tasman, men