Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 15, 2011

Catatan pinggir, tgl 15/4

Menyusuri daerah Punggur Besar, menuju desa parit sarim yang terletak sekitar satu jam perjalanan dari Polsek Sungai Kakap. Aku menemukan sebuah kawasan yang cukup luas dan masih asriditumbuhi dengan berbagai pohon di pinggiran rumah dan sepanjang jalan. Aku menemukan sebuah keluarga dengan kehidupan yang sangat sederhana.Keluarga tersebut menggangtungkan hidupnya kepada hasil buruan bapaknya. Serta hasil panenan ibunya. Keluarga yang semuanya bekerja keras untuk hidup. Inilah gambaran cara pertanian masyarakat bawah di Indonesia. Tiada bantuan atau perhatian pemerintah yang berkuasa (Susilo Bambang Yudhoyono). Petani ini tetap giat dan bekerja dengan hari esok yang kuanggap "tidak jelas" arahnya kemana.

Perjalan menuju Pulau Dewata,,,,,

Tanggal 8 April 2011, merupakan hari sejarah dalam cerita hidupku. Sebagai jurnalis di harian Tribun Pontianak, aku ditunjuk untuk mengikuti Jurnalis Lingkungan di Sanur, Bali, yang diselenggarakan CIFOR (Center for International Forestry Research). Perasaan pertamaku adalah bingung dan apakah aku mampu akan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh NGO Environmental. Aku beranikan diri untuk terus maju, karena jiwaku memang tidak akan menyerah terhadap hal-hal baru yang bisa membuat maju.  

Bunga Diperkosa Sebanyak 25 Kali Oleh Pamannya, Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap

Bunga (15), siswi SMP tidak menyangka kalau dirinya selama ini hamil dan akan melahirkan. Ia tahu dirinya hamil setelah anak dalam kandungannya lahir pada tanggal 2 April 2011, lalu. Ia menyangka selama ini gerak bayi dalam perutnya adalah sakit biasa apalagi bentuk tubuh tidak menunjukkan perubahan layaknya wanita mengandung lainnya. "Tahunya hamil sudah melahirkan tanggal 2 April lalu. Perut gak besar, kalau ada yang gerak di dalam, kira hanya sakit biasa," ujar Bunga sambil menggendong anaknya di kediamannya yang sangat sederhana tersebut, Kamis (15/4), siang. Keluarga terkejut bukan kepalang melihat Bunga kesakitan dan akhirnya melahirkan anak. Ia memang menutupi sekuat tenaga untuk tidak menceritakan kepada kedua orangtua dan sanak saudaranya. Dengan ciri fisik yang seperti biasanya, nyaris tidak menimbulkan kecurigaan di keluarga dan teman-teman sekolahnya. "Sampai melahirkan saya masih sekolah, teman-teman pada gak tahu kalau saya melahirkan. Setelah melahi