Gubernur Kalbar Cornelis meminta para kepala daerah serta instansi terkait untuk mewaspadai
musim penghujan dengan intensitas cukup tinggi mengancam pertanian. Terkhususnya pertanian padi yang terkena dampak akibat banjir.
"Itulah saya mau lihat Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, mau lihat pertanian padi, sekarang orang kan lagi musimnya nanam padi, apa rusak atau tidak, dengan mengetahui ini bisa prediksi panen kita gagal atau tidak, dengan demikian apa langkah kita selanjutnya untuk mempertahankan atau menyediakan pangan di Kalbar," kata Cornelis usai membuka rapat koordinasi ketahanan pangan di Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (12/12).
Kalbar, kata Cornelis, tidak menargetkan berlebihan terkait persedian padi. Dimana cukup untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat Kalbar.
"Paling tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sudah bagus. Maka kita mulai mengkaji, meneliti, melihat, bagaimana tantangan kedepan. Tahun ini pangan khususnya padi agak lumayan, ada peningkatan-peningkatan," ujarnya.
Cornelis menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani khususnya pertanian padi sawah atau ladang. Dengan memberikan bibit maupun obat-obatan serta pengusir hama.
"Teknologi penyuluhan dan lain-lain, petani kita harus kita bantu, kalau ngarap diia sendiri, adoh berat juga," tukasnya.
Sebelumnya dalam sambutan di rakor ketahanan pangan, Cornelis mengungkapkan bahwa politik agraria tidak berpihak kepada petani, petani tidak mendapat perhatian apalagi bagi kalangan dunia usaha.
Sebagai contoh bagaimana hamparan sawah tidak boleh lebih dari 2 hektar per petani. Hal ini membawa dampak pada sektor pendanaan dimana Bank tidak mau memberikan jaminan pinjaman modal dengan luas areal tersebut.
"Saya minta, Sagu patut dikembangkan, jangan dimusnahkan, pemilik kebun kalau punya lahan jangan habis tanam sawit, karet. Karena kita ini bangun tidur makan, mau tidur makan, saya aja makan tadi malam makan jam satu.
Dalam kesempatan ini pula, Cornelis mengungkapkan bahwa setiap provinsi pada tahun 2014 akan mendapatkan bantuan dana paling kurang Rp 1 Triliun.
"Karena masalah pangan ini masalah dunia, jangan sampai kita kurang pangan, kacau kita kalau tak makan bisa mati.
Mudah-mudahan dana itu bisa di distribusikan untuk sawah dan tanah pertanian yang baru," tukasnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Budi Setiawan menuturkan bahwa produksi pangan harus meningkat 70 persen pada tahun 2014 mendatang. Untuk padi bisa meningkat naik 1 ton per hektar.
Komentar