Gubernur Kalbar Cornelis memastikan bahwa dana proyek perbaikan Jalan Tayan - Sosok- Sanggau hingga Semitau ada. Dan Ia telah melaporkan kondisi terakhir Kalbar ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta.
"Saya sudah lapor ke Presiden, rupanya ada gugatan pemenang, dak tahulah aku (pemenang), itu urusan menteri, urusan orang Jakarta, ya cepat selesai cepatlah dia teken," kata Cornelis Kamis (12/12).
Laporan ke Presiden disampaikan Cornelis dalam pertemuan yang berlangsung selama empat jam. Dalam pertemun tersebut disampaikan juga kondisi pembangunan ekonomi, politik, dan keamanan di Kalbar.
"Yang mendesak itu tadilah, sedangkan pantai utara sudah clear, tinggal itu (tandatangan kontrak). Ya udah, duit sudah ada, duit pemerintah pusat dan ADB. (Ribut) repot kita bisa dicabut, makanya kita tak usah ribot,"
Cornelis menuturkan bahwa kewajibannya sebagai Gubernur selama dua tahun telah dilaksanakan. Yakni pembebasan tanah di kanan kiri jalan.
"Dan kita minta juga ke pusat kalau tak bisa ditangani kita minta kita yang tangani yang berat-berat. Dia juga tidak mau, karena takut double anggaran. Masalah anggaran ini hati-hati, kita juga takut, ini jaman keterbukaan, salah buat kebijakan bisa kena," tuturnya.
Ditanya terkait adanya politisasi dalam proyek Jalan Tayan - Sanggau, Cornelis menepis hal itu. "Saya rasa tidak ada politik-politik lagi, itu sudah ada keputusan. Kecuali tidak ada keputusan, bisa dipolitisir, cuma memang dimanfaatkan, saya tidak berkuasa, saya berkuasa disini doank, hehehe," tukasnya.
Wakil rakyat dapil Sanggau - Sekadau, Retno Pramudya menyatakan masyarakat Sanggau hanyalah korban dengan menerima penderitaan akibat jalan yang rusak parah. Ditambah lagi dengan janji-janji yang tak kunjung terealisasi.
"Dan hanya janji-janji palsu akan memperbaiki dari kementerian PU yang penipu dan pembohong besar. Pemerintah Provinsi Kalbar harusnya mendorong terus upaya perbaikan ke pemerintah pusat," tukasnya.
Komentar