1.
Urusan
kelautan dan perikanan. Dari tahun 2008-2012, peningkatan :
1)
Produksi
perikanan budidaya rata-rata 3.513,26 ton per tahun;
2)
Produksi
perikanan tangkap rata-rata 3462 ton per tahun;
3)
Tenaga
kerja pada usaha perikanan tangkap 400 orang per tahun;
4)
Penyerapan
tenaga kerja pada usaha perikanan budidaya, rata-rata 1.346 orang per tahun;
5)
Rata-rata
konsumsi makan ikan masyarakat Kalbar 1 (satu) kg per orang per tahun
6)
Luas
lahan budidaya ikan rata-rata per tahun 5078,92 hektar;
7)
Volume
ekspor hasil perikanan rata-rata 4.631,35 ton per tahun;
8)
Nilai
ekspor hasil perikanan rata-rata 4.501 US Dollar per tahun;
9)
Armada
kapal ikan nelayan Kalbar rata-rata 377 unit per tahun;
10) PAD sektor kelautan dan
perikanan Rp. 286.751.750,- per tahun.
2.
Keberhasilan
pembangunan pertanian, tampak dari :
1)
Meningkatnya
produksi padi Tahun 2008-2011= 1.335.081 ton GKG (Gabah Kering Giling). Tahun
2007 hanya = 1.225.259 ton GKG, berarti meningkat 109.822 ton GKG atau 8,96%;
2)
Meningkatnya
produksi jagung Tahun 2008-2011 = 169.333 ton PK (Pipil Kering). Tahun 2007 hanya
= 154.117 ton PK. Berarti meningkat 15.216 ton PK atau 9,87%.
3)
Meningkatnya
produksi kedelai Tahun 2008-2011 = 2.278
ton BK (Biji Kering). Tahun 2007 hanya = 802 ton BK, berarti meningkat 1.476 ton BK
atau 184.04%
4)
Meningkatnya areal cetak sawah di Kalbar sebesar
5.110 hektar, dari yang tadinya hanya 900 hektar tahun 2008 menjadi 6.010
hektar pada tahun 2011.
3.
Pembangunan
perkebunan: tahun 2008-2012: Lahan potensial yang dimanfaatkan = 1.619.010
hektar, meliputi karet =588.229 hektar, kelapa =108.241 hektar, kelapa sawit =880.767
hektar, kakao= 12.225 hektar, dan lada =8.347 hektar.
4.
Perluasan
tanaman karet periode 2008-2011 mengalami kenaikan dari 537.278 hektar tahun
2007 menjadi 588.229 hektar tahun 2011, rata-rata kenaikan = 12.738 hektar per tahun atau 2,3% per
tahunnya. Dari luasan tersebut, 583.287 hektar (99,16%) berupa kebun rakyat, melibatkan
314.163 KK pekebun.
5.
Produksi
karet naik dari hanya 224.486 ton tahun 2007 menjadi 249.539 ton tahun 2011, jadi
kenaikan produksi rata-rata 6.263 ton per tahun atau 2,69%.
6.
Perluasan
kebun sawit meningkat signifikan dari 451.400 hektar tahun 2007 menjadi 880.767
hektar tahun 2011, jadi rata-rata perluasan = 107.342 hektar per tahun atau
18,30% per tahun. Dari total 880.767 hektar: perkebunan besar =625.532 hektar
(71,02%) dan perkebunan rakyat =255.235 hektar (28,98%). Tenaga kerja yang
terlibat = 93.002 KK atau sekitar 372
ribu jiwa, dan pada perkebunan besar = 225 ribu jiwa. Aspek produksi minyak
sawit: meningkat dari 845.100 ton tahun 2007 menjadi 967.626 ton tahun 2011,
dengan rata-rata kenaikan = 30.632 ton
per tahun atau 3,48%.
7.
Perluasan
tanaman kakao meningkat dari 9.372 hektar tahun 2007 menjadi 12.225 hektar tahun
2011, kenaikan rata-rata 713 hektar per tahun atau naik 6,95%. Produksi kakao:
naik dari 2.040 ton tahun 2007 menjadi 2.565 ton tahun 2011, rata-rata kenaikan
produksi 713 ton per tahun atau 6,95%.
8.
Perluasan
tanaman lada sedikit menurun dari 10.649 hektar tahun 2007 menjadi 8.347 hektar
tahun 2011 penurunan 0,83%. Kondisi ini berdampak pada produksi lada yang juga
menurun dari 4.745 ton tahun 2007 menjadi 4.123 ton tahun 2011. Rata-rata
penurunan 5,89% per tahun.
9.
Sektor
perkebunan memberi kontribusi terhadap pembangunan Kalbar, berupa nilai tambah
perkebunan selama 2008-2011 sebesar Rp. 25,52 trilyun rupiah, yaitu: sawit =Rp.
15,75 trilyun (61,73%), karet =Rp. 7,99 trilyun (31,29%), kelapa =Rp. 1,05
trilyun (4,11 %), lada =Rp. 441,8 milyar (1,73%) dan kakao= Rp. 90,7 milyar
(0,35%).
10. Urusan kehutanan: Kalbar
mempunyai kawasan hutan = 9,178 juta
hektar atau sekitar 61,73% dari total
luas Provinsi. Rehabilitasi hutan dan lahan terealisasi = 30.845 hektar,
melibatkan 500 kelompok tani, melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR), penanaman pohon Kampanye Indonesia Menanam
(KIM), dan Gerakan Bakti Penghijauan Pemuda (GBPP).
11. Produksi kayu bulat
tahun 2008 sampai Semester I (satu) tahun 2012 = 3.397.641,24 meter kubik , berasal
dari perizinan IUPHHK-HA, IUPHHK-HT dan IPK. Penerimaan iuran kehutanan = Rp.
312,113 milyar rupiah, dengan perincian: PSDH =Rp. 82,803 milyar rupiah, Dana Reboisasi
=Rp. 203,963 milyar rupiah, dan IIUPH =Rp. 25,345 milyar rupiah.
12. Hasil Operasi pengamanan
hutan ditemukan 172 kasus, dengan tersangka 220 orang dan barang bukti berupa
12.729,0853 meter kubik, kayu olahan dan 12.754,08 meter kubik kayu bulat.
13. Sumber Daya mineral:
produksi bahan tambang tahun 2008-2011 meningkat, yaitu: Tahun 2008 = 11,516
juta ton, pada Tahun 2009 = 12,162 juta ton (meningkat 645,931 juta ton / 5,61%);
pada Tahun 2010 = 20,139 juta ton (meningkat 7,977 juta ton / 65,60%); dan pada
Tahun 2011= 22,933 juta ton (meningkat 2,794 juta ton / 13,87%).
14. Ekspor tambang Tahun 2008-2011, meningkat: Tahun 2008
= 2,761 juta ton; pada Tahun 2009 =
6,355 juta ton (meningkat 3,594 juta ton / 130,17%); pada Tahun 2010 = 11,080 juta ton (meningkat 4,725 juta ton / 74,34%; dan pada Tahun 2011 =
13,834 juta ton (meningkat 2,753 juta
ton / 24,84%).
15. Kontribusi yang
diperoleh Pemerintah Provinsi: dari
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), terdiri dari Land-rent (iuran tetap) dan
Royalti (iuran produksi), Tahun 2008-2011 mencapai Rp. 214,648 milyar rupiah,
yaitu Tahun 2008 = Rp. 48,554 milyar
rupiah; Tahun 2009 = Rp. 59,385 milyar
rupiah; Tahun 2010 = Rp. 31,221 milyar
rupiah; dan Tahun 2011 = Rp. 75,487 milyar rupiah (meningkat Rp 44,266 milyar
rupiah atau 141,78% dari tahun 2010).
16. Hasil capaian pariwisata:
wisatawan manca negara dari 22.262 orang tahun 2008 menjadi 52.327 orang tahun
2011, wisatawan Nusantara menjadi 1.480.139 orang pada tahun 2011.
17. Nilai ekspor Kalbar
bidang industri: sampai Desember 2011, mencapai 1.867,80 juta US Dollar atau
naik 102,57%) dari nilai ekspor 2010 (Januari-Desember 2010) yang hanya sebesar
922,05 juta US Dollar, tertinggi dalam sejarah ekspor Kalbar.
18. Nilai impor Kalbar tahun
2011 meningkat 18,22%, dibandingkan nilai impor tahun 2010 yang mencapai 153,83
juta US Dollar. Neraca perdagangan Kalbar tahun 2011 = 1.569,08 juta US Dollar,
sedangkan tahun 2010 HANYA sebesar 768,22 juta US Dollar.
19. Berdasarkan data BPS,
Kalbar (2012), inflasi Kalbar 2011 sebesar 4,91% atau turun tajam dibandingkan
tahun 2010 sebesar 8,52%.
20. Bidang Transmigrasi: penempatan
transmigrasi = 900 KK atau sebanyak 3.396 jiwa, terdiri dari: 50% Transmigrasi
Penduduk Setempat (TPS) atau warga lokal. Dalam rangka Hari Bakti Transmigrasi
ke-61 Tahun 2011, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI memberikan
"Transmigrasi Award 2011 kepada Gubernur Kalbar untuk kategori Gubernur
Daerah Tujuan, diserahkan 28 Desember
2011 yang lalu.
21. Urusan Peternakan: Perkembangan
populasi ternak sapi potong dari tahun 2008-2012 meningkat 10,43%; sapi perah
meningkat 415%; ternak kerbau meningkat 23,80%; ternak kuda meningkat 100%; ternak
kambing meningkat 32,42%; ternak babi meningkat 37,07%; dan ternak domba
meningkat 350,56%.
22. Perkembangan populasi ternak
ayam buras dari tahun 2008-2012 meningkat 50,48%; ternak ayam ras pedaging
meningkat 34,53%; ternak itik meningkat
12,41 %; ternak kelinci meningkat rata-rata 135,14%; ternak merpati meningkat
rata-rata 23,18%; dan ternak puyuh meningkat rata-rata 928,79%.
23. Produksi daging juga
meningkat 4,65%; persentase kontribusi produksi daging dibandingkan total
produksi daging yang utama berasal dari daging unggas (ayam ras, buras dan
itik) sebesar 65,22%; daging babi 19,88%; daging sapi 13,62%; daging kambing
1,19%; dan daging kerbau 0,10%. Untuk produksi telur meningkat 12,62%; serta
produksi susu meningkat 84,25%.
24. Jumlah penduduk Provinsi
Kalbar sampai dengan Semester I tahun 2012 sebanyak 4.549.378 jiwa (Dukcapil:
5.239.310 jiwa), pertumbuhan penduduk 1,61%) atau turun dibandingkan angka
1,85% pada tahun 2011.
25. UNDP membedakan tingkat
HDI (Human Development Indeks) berdasarkan 3 (tiga) klasifikasi, yaitu low (HDI
kurang dari 50), medium (HDI 50-65,99), high (HDI antara 66-79,99), dan very
high (HDI 80 ke atas). Data HDI Tahun 2011 Kalbar, mengalami kenaikan menjadi
69,53dibandingkan tahun 2010 (69,15), 2009 (68,79).
26. Nilai PDRB Kalbar atas dasar harga konstan
tahun 2011 mencapai 32.100,7 milyar rupiah, tahun 2010 sebesar 30.299,8 milyar
rupiah, sedangkan sampai dengan Semester I (satu) tahun 2012, telah mencapai
16,325 milyar rupiah. Atas dasar harga berlaku, PDRB Kalbar tahun 2011 naik
sebesar 6.278,7 milyar rupiah, yaitu dari 60.501,5 milyar rupiah pada tahun
2010 menjadi 66.780,2 milyar rupiah pada tahun 2011, sedangkan sampai dengan
Semester I (satu) 2012, telah mencapai 35,467 milyar rupiah.
27. Nilai ekspor total Kalbar
Periode Januari-Desember 2011 = 1.867,80 juta US Dollar, naik 102,57% dibandingkan nilai ekspor tahun 2010 yang
hanya sebesar 922,05 juta US Dollar atau tertinggi dalam sejarah ekspor Kalbar.
28. Nilai impor total tahun
2011 naik 94,18% dibandingkan tahun 2010, surplus sebesar US$ 1.569,08 juta
atau mengalami kenaikan sebesar 104,25% dibandingkan tahun 2010.
29. Angkatan kerja sampai
Agustus 2011 = 2,233 juta jiwa, naik 1,64% dibandingkan tahun 2010 yang hanya 2,197 juta jiwa. Jumlah orang yang bekerja = 2,146
juta jiwa, naik 2,43% dibandingkan tahun 2010 yang hanya 2,095 juta jiwa.
30. Jumlah tenaga kerja yang
terserap, dari sektor pertanian = 60,30%, sektor industri = 4,17%. Sektor
perdagangan dan jasa masing-masing sebesar 12,92% dan 10,82%.
31. Jumlah penduduk miskin
Maret tahun 2008 = 508.800 orang. Turun bulan Maret tahun 2009 = 434.770 orang,
turun lagi tahun 2010 = 428.760 orang
dan turun jadi 380.110 orang bulan Maret
2011, atau penurunannya sebesar 11,39%. Maret 2012, penduduk miskin hanya 363.310
orang, turun 8,17%
32. Angka harapan hidup
masyarakat Kalbar, tahun 2008 meningkat dari 66,30 menjadi =66,45 tahun 2009; =66,60 pada tahun 2010; dan menjadi =66,75 pada tahun 2011.
33. Inflasi Provinsi Kalbar tahun
2011= 4,91 % atau turun tajam dibandingkan tahun 2010 yang mulanya sebesar
8,52%. Keberhasilan menekan inflasi tahun 2011 terutama dari keberhasilan
Pemerintah Provinsi beserta stakeholder terkait dalam pengamanan gejolak stok
dan harga barang pokok strategis, terutama pada saat dan menjelang hari raya
keagamaan.
34. Kondisi Jalan Raya Kalimantan
Barat pada Tahun 2008 dengan panjang 1.575,32 km dengan kondisi mantap pada Tahun
2008 sebesar 83,41% (1.313,90 km) meningkat menjadi 93,93 % (1.563,53 Km) pada
Tahun 2011sehingga dalam waktu tiga tahun terjadi peningkatan kondisi jalan
mantap sebesar 10,53% serta estimasi capaian kondisi mantap ruas Jalan Nasional
pada akhir Tahun 2012 sebesar 95,15% (1.586,78 km).
35. Urusan Penataan Ruang,
diwujudkan antara lain dengan melaksanakan kegiatan revisi Peraturan Daerah
Nomor 05 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalbar
dan memfasilitasi revisi RTRW Kabupaten/Kota se-Kalbar. Sampai dengan Agustus
2012, progress revisi RTRW Provinsi Kalbar pada tahap finalisasi substansi
kehutanan di Kementerian Kehutanan untuk rencana pola ruang. Sementara itu,
untuk rencana struktur ruang sudah memperoleh persetujuan substansi dari
Menteri Pekerjaan Umum selaku Wakil Ketua I dan Ketua Tim Pelaksana Badan
Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPM).
36. Selanjutnya:
a) RTRW
yang sudah di-PERDA-kan, yaitu Kota Singkawang;
b) RTRW
tahap pengajuan evaluasi Gubernur, yaitu Kabupaten Landak, Sanggau, dan
Kabupaten Sekadau;
c) RTRW
tahap pembahasan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan DPRD yaitu Kabupaten
Pontianak, Bengkayang, Kapuas Hulu, dan Kabupaten Kayong Utara;
d) RTRW
tahap pengajuan pembahasan ke DPRD, yaitu Kabupaten Sambas, Melawi, Ketapang,
Kubu Raya, dan Kota Pontianak;
e) RTRW
pada tahap perolehan persetujuan substansi Menteri Pekerjaan Umum (BKPM) ,
setelah memperoleh Rekomendasi Gubernur, yaitu Kabupaten Sintang
Komentar