Langsung ke konten utama

Festival Kebudayaan di Singkawang 2009

Start di Tarakan, Finish di Mess Daerah
Ribuan orang turun ke jalan dalam rangka merayakan dan sekaligus melihat Karnaval HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 64, Selasa (18/8). Acara yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB yang bertempat di lapangan Tarakan dilepas oleh Sekda Singkawang, Suhadi Abdullani dan disaksikan oleh Wakil Walikota, Edy R Yacoub.
Pawai yang mengusung tema Kebudayaan dalam arti kebebasan berekspresi dalam kreativitas dengan tetap masih mengangkat suasana kemerdekaan berlangsung semarak. Dalam pawai karnaval kali ini melombakan lima kategori yakni Lomba Persatuan Baris Berbaris (PBB), Jalan Kaki Karnaval dengan menggunakan pakaian adat, sepeda hias dan ontel, motor hias, dan mobil hias.
Untuk Becak Hias, panitia tetap memberikan kesempatan pawai dan secara khusus diberikan apresiasi tersendiri. "Becak Hias tidak diperlombakan namun tetap ikut memeriahkan. Kita secara khusus memberikan hadiah kepada mereka. Sementara ke lima kategori tersebut dilakukan penilaian oleh 32 juri," ujar Ilhama, koordinator juri kepada Tribun.
Secara umum pelaksanaan Pawai Karnaval perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-64 berlangsung lancar dan sukses. Sambutan masyarakat sangat antusias dengan memenuhi setiap ruas jalan yang dilalui oleh peserta pawai. Tampak kecerian diwajah perserta maupun penonton ditengah teriknya panas matahari. Kemacetan terpaksa tidak bisa dihindari, kepolisian resort Singkawang dengan kerja keras melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas. Jalan yang dilalui oleh peserta Pawai terpaksa sementara ditutup.
Disinggung jumlah peserta yang ikut pawai tahun ini dibangdingkan tahun lalu, Ilham mengungkapkan mengalami penurunan. "Tahun lalu lebih ramai dibandingkan tahun ini. Peserta yang mengalami penurunan itu dari Dinas Pendidikan dimana telatnya mengedarkan undangan ke Sekolah," pungkasnya.
Pawai Karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-64 diselenggarakan oleh Kesbang Linmas, Dinas Pendidikan, dan Dinas Budparpora. Tercatat jumlah peserta yang ikut karnaval untuk kategori pertama sebanyak sekitar 50 peserta, kategori kedua 50 peserta, kategori ketiga 25 peserta, kategori keempat belasan motor, dan mobil sekitar 25 peserta.
Tidak kalah ketinggalan, pawai karnaval ini diikuti oleh para pemuda/i yang menggunakan pakaian nyentrik dan unik ala kebebasan. "Kita dari lima kategori ini ada tiga elemen yakni pelajar dari tingkat SD, SMP,dan SMA. Kemudian tingkatan umum dan terakhir masyarakat luas. Ada juga peserta dari kabupaten luar, seperti sambas. Acara ini juga turut dilaksanakan oleh lima kecamatan yang ada di Singkawang," pungkasnya.
Teddy, warga yang tinggal di Roban mengaku sangat terhibur dengan adanya kegiatan ini. Bahkan Ia meminta untuk tahun kedepannya agar dilaksanakan lebih meriah lagi. "Saya lihat seluruhnya sudah sangat bagus. Hanya masalah pengaturan penonton yang perlu ditertibkan. Kepada peserta juga tolong agar diperhatikan barisannya dan masyarakat juga agar menahan diri untuk tidak mendekat kepada peserta," ujar Teddy kepada Tribun.
Sementara warga lainnya dimintai tanggapan mengaku sangat bahagia dengan pawai yang menjadi kebanggaan Singkawang. "Amazing, ini satu- satunya di Kalbar diadakan pawai seperti ini," ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fantastis, Pemerintah Kota Pontianak Anggarkan Pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak Rp 25 Miliar

  Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak mengucurkan anggaran fantastis untuk pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak bakal dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25 Miliar atau tepatnya pagu anggaran Rp  Rp 25.029.777.475,00.  Setelah proses lelang, PT. BUDI BANGUN KONSTRUKSI JL. ADISUCIPTO GG. H. SALEHA DS. ARANG LIMBUNG KEC. SUNGAI RAYA - Kubu Raya (Kab.) - Kalimantan Barat   menjadi pemenang dengan nilai tawaran Rp 20.280.000.000,00. Sebanyak 108 kontraktor mengikuti lelang yang diselenggarakan lewat LPSE Pontianak.  PT BBK sebenarnya bukan penawar terendah. Tercatat bahwa  PT. PUTRA NANGGROE ACEH  membuat harga penawaran sebesar Rp 19.998.615.367,04. Dalam proses lelangnya, PT PNA gagal dan panitia lelang menetapkan PT BBK sebagai pemenang tender pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Pemkot Pontianak mengalokasikan an...

KPK Warning Pejabat Negara Lapor Kekayaan Tahun 2020, Batas Waktu 31 Maret!

Komisi Pemberantasan Korupsi mengingatkan batas waktu penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik untuk tahun pelaporan 2020 yaitu 31 Maret 2021.  Untuk itu, KPK mengimbau kepada Penyelenggara Negara (PN) yang belum melaporkan kekayaannya agar segera menyampaikan.  Berdasarkan aplikasi e-LHKPN per tanggal 23 Maret 2021 secara nasional KPK telah menerima 308.840 LHKPN dari total 378.461 wajib lapor (WL) atau 81,60 persen. Sisanya masih ada 69.621 WL yang belum menyampaikan.  Rinciannya adalah Bidang Eksekutif tercatat 82,35 persen dari total 306.525 WL yang telah melaporkan.  Bidang Yudikatif tercatat 96,70 persen dari total 19.783 WL. Bidang Legislatif yaitu 55,69 persen dari total 20.135 WL. Dan, dari BUMN/D tercatat 81,45 persen dari total 32.018 WL.  Sejak diluncurkan pada 2017, aplikasi eLHKPN memungkinkan bagi PN untuk melakukan pengisian dan penyampaian laporan kekayaannya secara elektronik kapan saja dan dari mana saja.  ...

Kunjungan ke Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Bali, 10/4/2011

Mengandalkan Ekowisata, Desa Jungut Batu, Kecamatan Nusa Penida, Bali, menyedikan pemandangan indah Hutan Bakau yang dapat dijelajahi menggunakan Sampan. Usaha penyelamatan lingkungan dalam menghadapi perubaha iklim ini ternyata membawa dampak cukup besar dalam perekonomian warga masyarakat. Kepala Desa, Supitre, mengatakan Hutan Bakau yang ada saat ini kini menjadi sumber penghasilan masyarakat. Disamping juga dengan adanya dukungan wisata laut yang menyimpan terumbu karang indah. "Selain turis datang ke desa Jungut Batu untuk menyelam, mereka kini dapat melihat Hutan Bakau secara langsung. Kita menyediakan sebanyak 33 perahu untuk melihat-lihat Manggrove. 33 orang ini terbagi dalam beberapa kelompok," ujar Supitre. Satu perahu mampu mengangkut sebanyak empat orang turis. Dengan biaya sekali berangkat Rp 70 ribu per trip. Dikatakannya, dalam satu hari pasti ada wisatawan melihat Ekowisata Manggrove. "Dari Rp 70 ribu itu setengahnya masuk ke kas desa. Uang terse...