Langsung ke konten utama

Menhut Zulkifli Hasan Nyatakan Masyarakat Adat Boleh Kelola Hutan

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, mengatakan konversi hutan primer dan lahan gambut menjadi sawit untuk izin baru tidak diperbolehkan. Hal ini berkaitan dengan adanya moratorium sejak tahun 2011, lalu.

"Menebang dihutan yang baru tidak boleh. Kecuali izin yang lama akan habis sampai masanya. Karena izin yang sah kita larang maka nanti kita di PTUN kan. Masa-masa kritis hutan kita sudah kita lewati. Sekarang kita titik balik, melakukan gerakan menanam pohon. Agar Kalbar, untuk Indonesia bisa hijau kembali," ujar Zulkifli Hasan

Penetapan batas-batas hutan, Zulkifli Hasan menuturkan tahun 2014, 70 persen selesai. Hal ini karena hutan itu banyak mengalami perubahan, ada tata batas bukan harus pagar, tapi koordinat, kalau pagar tidak mungkin mampu.

"Izin pemeriksaan tumpang tindih kebun, kalau ada pelanggaran undang-undang itu pidana. Kalau masuk kawasan hutan lindung dan konservasi itu ancamannya 10 tahun. Sudah ada turun langsung, tergabung dalam  kepolisian, kejaksaan, dan kementerian kehutanan, dan satgas," ungkapnya.

"Jumlahnya saya tidak hafal. Untuk hutan adat boleh mengelola kawasan hutan, boleh, tapi harus diusulkan ke bupati setempat ke kementerian kehutanan. Rakyat juga kalau ada lahan yang tidak bergambut, kritis, untuk tanaman karet, dan tanaman rakyat, itu menjadi fokus kita," tegasnya.

Menyangkut RTRW Provinsi Kalimantan Barat,  Zulkifli Hasan menyampaikan sedang dalam proses tim terpadu. Sebagaimana diketahui Kalbar saat ini sedang membahas  raperda RTRW Provinsi Kalbar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemuda dan LSM Anti Korupsi Kalimantan Tengah Mendapatkan Sekolah Intensif Dari KPK

HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar kegiatan Sekolah Intensif Pemuda dan LSM Antikorupsi tahun 2021 di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Kegiatan diselenggarakan mulai 22 – 24 Oktober 2021 bertempat di Hotel Neo Palma Palangkaraya. Kegiatan diikuti oleh 29 peserta dari 155 pendaftar. Dalam pembukaan kegiatan, Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan para pemuda dan LSM dalam pemberantasan tindak pidana korupsi (tipikor), serta bagaimana mendorong peran serta aktif masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi. “Kami meyakini pemuda memiliki semangat yang lebih dan semangat tersebut harus terus dibina agar tertanam menjadi semangat antikorupsi,” ujar Kumbul. Dengan mengikuti sekolah pemuda dan LSM antikorupsi, kata Kumbul, diharapkan para generasi muda dapat melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di sekitarnya ke KPK dengan laporan yang berkualitas...

Gubernur Kalbar Sutarmidji Targetkan Vaksinasi Kota Pontianak 250 Ribu Dalam Dua Bulan Mendatang

  Gubernur Kalbar Sutarmidji lewat akun media sosial Facebooknya menyampaikan bahwa vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai 75 ribu orang.  Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk di Kota Pontianak  Hal itu disampaikannya pada Minggu 27 Juni 2021, Gubernur Sutarmidji menuturkan bahwa vaksinasi di Kalbar telah menyasar sekitar 200 ribu jiwa.  "Assalamu'alaikum, Alhamdulillah hingga hari ini di Pontianak warga yang sudah divaksin mencapai 75 ribu orang,". "Se-Kalbar sudah lebih 200.000 orang,". Gubernur Sutarmidji menargetkan bahwa sekitar dua bulan ke depan Pontianak bisa mencapai sekitar 200 hingga 250 ribu. "Kalbar (bisa,red) 500 ribu orang yang divaksin. Ini adalah ihktiar kita," terang Midji, sapaan akrab orang nomor satu di Kalbar.  Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini berharap pandemi Covid-19 yang melanda di dunia bisa segera berlalu. Terkhususnya di Kota Pontianak dan Kalimantan Barat.  "Semoga Covid segera berlalu. Saya sarankan mas...

Rumah Sakit Bethesda Serukam Melayani Masyarakat Pedalaman

Sudah sejak lama Rumah Sakit Bethesda Serukam melayani masyarakat pedalaman yakni Dayak dan hingga kini, Kamis (3/9). Terletak di kaki pegunungan Mendering, Kabupaten Bengkayang, dalam perkembangannya telah berdiri Akademi Keperawatan pada tahun 2001 dengan tujuan untuk menciptakan tenaga kesehatan bagi warga pedalaman. Jika kembali pada tahun 2000 kebawah, Rumah Sakit Serukam menjadi tujuan bagi masyarakat Kalbar bahkan warga dari luar Kalbar sendiri untuk berobat. Seiring dengan berkembangnya pelayanan kesehatan di setiap Kabupaten maupun di Provinsi, ternyata cukup berdampak pada jumlah pasien yang berobat ke Serukam. "Secara umum mengalami penurunan pasien dari luar Serukam. Ini disebabkan faktor eksternal yakni adanya rumah sakit Pemerintah yang mulai berubah seperti fasilitas dan dokter yang bertugas disana. Akan tetapi sejak dua tahun belakangan pasien yang berobat ke Serukam kembali mengalami peningkatan,. Hanya saja dari luar Kalbar seperti Jakarta berkurang," ujar...