Langsung ke konten utama

Debat Kandidat Pilwako Singkawang

Calon wakil walikota Singkawang, Awang Ishak, yang berpasangan dengan Abdul Muthalib, mengatakan RPJMD harus dipersiapkan, mengevaluasi struktur, mengevaluasi program 2013 yang telah disusun calon incumbent.

"Kami berdua menang, program yang ada akan kita sesuaikan dengan visi dan misi kita. Seperti yang saya sampaikan tadi, pendidikan, kesehatan, dan air bersih akan jadi nomor satu, sesuai dengan nomor saya, insyaallah akan tercapai," katanya kepada Tribun.

Calon yang diusung oleh Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PKB ini menegaskan membutuhkan waktu sekitar lima tahun sesuai dengan massa jabatan Walikota yang diatur Undang-undang. "Masa jabatan walikota kan 5 tahun, kalau tidak bisa tambah lagi 5 tahun kedepan. Pendidikan, kesehatan, dan air bersih nomor satu," ujar Awang menjawab pertanyaan terakhir yang dilontarkan host Debat Kandidat Walikota Singkawang Indra Maulana.

Sementara itu, kandidat walikota dan wakil walikota nomor urut empat, Nusantio Setiadi - Tasman, menuturkan kebutuhan akan air bersih akan menjadi prioritas pertama ketika terpilih kelak. Iapun berjanji akan mewujudkannya dalam tempo yang singkat.

"Kita sebenarnya tidak ada yang namanya program 100 hari, program kita seperti yang saya sampaikan tadi yakni lima tahun kedepan. Lima tahun harus selesai, kalau tidak selesai berarti gagal, jadi gak ada istilah lanjutkan," sindir Nusantio.

Ditanya program prioritas, Nusantio menuturkan adalah menyelesaikan permasalahan air bersih di Kota Singkawang serta drainase. Terkait drainase, Nusantio melihat Kota Singkawang saat ini ketika diguyur hujan setengah hari sudah kebanjiran.

"Selokan di Singkawang ini tidak berfungsi. Hari pertama kita dilantik, hari kedua kita kerja. Tiada hari tanpa kerja, kita harus bekerja untuk seluruh masyarakat Kota Singkawang," tegasnya.

Ketua KPU Singkawang, Solling, berharap dengan pelaksanaan debat kandidat ini seluruh masyarakat Kota Singkawang bisa melihat visi dan misi dari masing pasangan calon. Disamping itu pula menjadi pendidikan politik bahwa keempat pasangan calon bisa berdebat dengan suasana kebersamaan.

"Semoga masyarakat bisa mengenal lebih dekat pasangan calon. Kita berharap dengan sisa masa kampanye yang ada, apalagi pada hari terakhir semua pasangan calon akan kampanye akbar, saya yakin pihak kepolisian telah memberikan jalur kepada pasangan calon tidak terjadi kemacetan," tegasnya.

Guru Besar Fakultas Hukum Untan, Profesor Kamarullah, menilai aplikasi dalam mewujudkan birokrasi dalam tata kelola pemerintahan yang baik belum terjawab oleh para calon kandidat walikota. Seharusnya, para kandidat bisa membuat karakteristik setiap pejabat yang akan mengisi SKPD.

"Untuk menentukan ornag yang tepat untuk mengisi jabatan di pemerintahan seharusnya bisa menentukan karakteristiknya. Program 100 hari juga berkenaan, kepala daerah harus bisa menentukannya siapa orang yang tepat untuk mewujudkan visi dan misi, itu akan tampak dari 100 hari tersebut," tegasnya.

Suasana debat kandidat calon walikota dan wakil walikota Singkawang berlangsung cukup meriah. Dibandingkan dengan pelaksanaan debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur, massa pendukung cawako dan cawawako lebih terkoordinir.

Suasana debat kandidat walikota dan wakil walikota Singkawang sedikit lebih segar dibandingkan dengan debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar sehari sebelumnya. Dimana empat pasang calon diposisinya ditengah Ballroom Kalimantan, Hotel Aston Pontianak.

Empat pasang calon yang tampil kemudian berdiri diantara sudut altar. Sementara pembawa acara, Indra Maulana, presenter berita Metro TV, berdiri diantara kandidat nomor satu dan dua. Tampil dihadapannya, ditempat terpisah, kedua panelis, yakni Guru Besar FH Untan Prof Kamarullah dan Pengamat Ekonomi Nasional, Aviliani.

Guru Besar FH Untan, Kamarullah menanyakan tentang bagaimana dalam menetapkan jabatan kepala dinas sehingga bisa menghasilkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Pasangan nomor urut satu, Awang - Muthalib, mengatakan akan melakuran reformasi birokrasi. Awang akan melebur beberapa SKPD sebab dengan jumlah 34 saat ini terlalu besar.

"Saya akan perbanyak program daripada banyak lembaga," ujar Awang. Kandidat nomor empat, Nusantio menegaskan akan menerapkan kompetensi pada setiap lembaga pemerintahan.

"Yang jelas harus profesional, dan kolusi nepotisme tidak terjadi," tegas keduanya secara bergantian.

Panelis kedua, Aviliani menanyakan tentang mana prioritas antara, pendidika, kesehatan, dan penciptaan lapangan pekerjaan. Kedua, dengan dana APBD Kota Singkawang sekitar Rp 400 miliar, bagaimana mewujudkan infrastruktur yang baik.

Pasangan yang diusung Partai Gerindra dan Pakar Pangan, Nusantio, menjawab akan menargetkan anggaran pendidikan dan kesehatan masing-masing 20 persen.

Sementara itu, Awang Ishak, yang juga pernah menjabat sebagai Walikota Singkawang dua periode sebelumnya, ketiganya akan menjadi nomor satu. Permasalahan air bersih, dalam pemerintahannya kelak akan membangun Danau yang diisi air dari Sungai Selakau yang kemudian dialirkan ke masyarakat.

Selanjutnya, dalam segmen debat antar kandidat, Nusantio yang bertanya kepada pasangan nomor urut dua, Henoch - Rozanudin, mengatakan dengan kerusakan alam di Singkawang yang sangat serius, bagaimana penangannya.

Dilanjutnya dengan pertanyaan dari Awang Ishak yang ditujukan kepada Nusantio. Awang menanyakan bagaimana menangai daerah Semelagi, Singkawang Utara, yang selalu banjir. Nusantio menjawab akan memperbaiki bendungan dengan panjang sekitar 1 km yang ada tersebut, sehingga air tidak lagi masuk.

Nusantio kembali bertanya, sebagai seorang mantan Walikota, pilih mana antara banyak dinas dengan program. Awang menjawab memilih lebih banyak program daripada banyak lembaga.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fantastis, Pemerintah Kota Pontianak Anggarkan Pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak Rp 25 Miliar

  Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak mengucurkan anggaran fantastis untuk pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak bakal dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25 Miliar atau tepatnya pagu anggaran Rp  Rp 25.029.777.475,00.  Setelah proses lelang, PT. BUDI BANGUN KONSTRUKSI JL. ADISUCIPTO GG. H. SALEHA DS. ARANG LIMBUNG KEC. SUNGAI RAYA - Kubu Raya (Kab.) - Kalimantan Barat   menjadi pemenang dengan nilai tawaran Rp 20.280.000.000,00. Sebanyak 108 kontraktor mengikuti lelang yang diselenggarakan lewat LPSE Pontianak.  PT BBK sebenarnya bukan penawar terendah. Tercatat bahwa  PT. PUTRA NANGGROE ACEH  membuat harga penawaran sebesar Rp 19.998.615.367,04. Dalam proses lelangnya, PT PNA gagal dan panitia lelang menetapkan PT BBK sebagai pemenang tender pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Pemkot Pontianak mengalokasikan an...

KPK Warning Pejabat Negara Lapor Kekayaan Tahun 2020, Batas Waktu 31 Maret!

Komisi Pemberantasan Korupsi mengingatkan batas waktu penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik untuk tahun pelaporan 2020 yaitu 31 Maret 2021.  Untuk itu, KPK mengimbau kepada Penyelenggara Negara (PN) yang belum melaporkan kekayaannya agar segera menyampaikan.  Berdasarkan aplikasi e-LHKPN per tanggal 23 Maret 2021 secara nasional KPK telah menerima 308.840 LHKPN dari total 378.461 wajib lapor (WL) atau 81,60 persen. Sisanya masih ada 69.621 WL yang belum menyampaikan.  Rinciannya adalah Bidang Eksekutif tercatat 82,35 persen dari total 306.525 WL yang telah melaporkan.  Bidang Yudikatif tercatat 96,70 persen dari total 19.783 WL. Bidang Legislatif yaitu 55,69 persen dari total 20.135 WL. Dan, dari BUMN/D tercatat 81,45 persen dari total 32.018 WL.  Sejak diluncurkan pada 2017, aplikasi eLHKPN memungkinkan bagi PN untuk melakukan pengisian dan penyampaian laporan kekayaannya secara elektronik kapan saja dan dari mana saja.  ...

Kunjungan ke Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Bali, 10/4/2011

Mengandalkan Ekowisata, Desa Jungut Batu, Kecamatan Nusa Penida, Bali, menyedikan pemandangan indah Hutan Bakau yang dapat dijelajahi menggunakan Sampan. Usaha penyelamatan lingkungan dalam menghadapi perubaha iklim ini ternyata membawa dampak cukup besar dalam perekonomian warga masyarakat. Kepala Desa, Supitre, mengatakan Hutan Bakau yang ada saat ini kini menjadi sumber penghasilan masyarakat. Disamping juga dengan adanya dukungan wisata laut yang menyimpan terumbu karang indah. "Selain turis datang ke desa Jungut Batu untuk menyelam, mereka kini dapat melihat Hutan Bakau secara langsung. Kita menyediakan sebanyak 33 perahu untuk melihat-lihat Manggrove. 33 orang ini terbagi dalam beberapa kelompok," ujar Supitre. Satu perahu mampu mengangkut sebanyak empat orang turis. Dengan biaya sekali berangkat Rp 70 ribu per trip. Dikatakannya, dalam satu hari pasti ada wisatawan melihat Ekowisata Manggrove. "Dari Rp 70 ribu itu setengahnya masuk ke kas desa. Uang terse...