Sekitar pukul 21.35 Wib, waktu Indonesia bagian tengah, aku tiba untuk pertama kalinya di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali. Tiba sudah malam hari, pemandangan indah pantai Bali, saat itu tidak kulihat. Hanya temaran lampu berbagai warna tampak dari dalam pesawat. (sykur aku duduk di pinggir).
Dengan PEDE, aku keluar dari pesawat dan menuju terminal kedatangan. Padalah saat itu, perasaanku tidak tahu harus kemana. Maju terus, aku pun tiba di luar pintu kedatangan. Kulihat turis asing mendominasi Bandar Udara Ngurah Rai. Dari berkebangsaan Eropa Timur, sampai Eropa Tengah, hingga turis belahan dunia selatan, lalu lalang membawa papan selancar.
Terdengar berbagai dialek bahasa, aku tidak tahu percakapan apa yang sedang dibicarakan.
Sementara aku di sudut gerbang tempat zebra cross berada, menunggu sambil mencoba menghubungi orang yang mengundang!!!. Akhirnya mendapatkan petunjuk, ternyata pengundang juga baru mendarat dari Jakarta, dan saat ini sedang mengambil bagasi. ((((dalam hatiku senang, akhirnya aku tidak harus berjalan sendiri menuju penginapan))))
Dengan PEDE, aku keluar dari pesawat dan menuju terminal kedatangan. Padalah saat itu, perasaanku tidak tahu harus kemana. Maju terus, aku pun tiba di luar pintu kedatangan. Kulihat turis asing mendominasi Bandar Udara Ngurah Rai. Dari berkebangsaan Eropa Timur, sampai Eropa Tengah, hingga turis belahan dunia selatan, lalu lalang membawa papan selancar.
Terdengar berbagai dialek bahasa, aku tidak tahu percakapan apa yang sedang dibicarakan.
Sementara aku di sudut gerbang tempat zebra cross berada, menunggu sambil mencoba menghubungi orang yang mengundang!!!. Akhirnya mendapatkan petunjuk, ternyata pengundang juga baru mendarat dari Jakarta, dan saat ini sedang mengambil bagasi. ((((dalam hatiku senang, akhirnya aku tidak harus berjalan sendiri menuju penginapan))))
Komentar