Prediksi beroperasinya mesin generator SWD 6TM yang menghasilkan sekitar 3,2 MW listrik selama lima belas hari kedepan di ralat oleh Asisten Manager SDM dan Humas PLN Cabang Singkawang, Juanda, Rabu (9/9). Ia mengungkapkan bahwa kerusakan empat baut tersebut ternyata berdampak pada 40 baut generator lainnya yang mengalami torsi.
Hal ini diketahui setelah dilakukan pembongkaran menyeluruh pada kutub generator. Terlihat 40 baut mengalami kerusakan akibat adanya interaksi dan berdasarkan kajian teknik teknisi PLN dari Bandung agar dilakukan penggantian.
"Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Prediksi awal bahwa hanya cukup mengganti empat baut ternyata oleh tim teknisi PLN dari Bandung agar dilakukan penggantian semuanya. Akibat keadaan ini memerlukan penambahan waktu yang awalnya 15 hari menjadi sekitar 40 hari," ujar Juanda kepada Tribun ditemui di kantornya.
Akibat kerusakan mesin induk maka sekitar 2.000 pelanggan dalam satu hari mengalami pemadaman dengan rata-rata per pelanggan menggunakan daya 900 watt. Hal ini berdasarkan perhitungan kekurangan daya sebesar 2,5 MW dari kebutuhan total sekitar 27,5 MW. Perinciannya, daya yang tersedia sekitar 25 MW berasal dari PLN Cabang Singkawang sebesar 23 MW ditambah suplai dari PLN Pontianak sekitar 2 MW.
Tambok Pardede, anggota komisi C DPRD Singkawang bidang Kesejahteraan dan Pembangunan mengatakan sangat menyayangkan ketidakcermatan PLN. Ia meminta agar PLN bertanggungjawab dan segera menormalkan pasokan listrik menjelang lebaran.
"Saya minta jangan sampai lebaran pemadaman terjadi. Jakarta itu tidak jauh bisa pulang balik dan jika masalah tenaga ahli minta bantuan dari PLN Pontianak. Jadi alasan sampai 40 hari itu sangat tidak relevan dan itu sangat terlalu lama," ujarnya.
Tambok berjanji untuk meminta penjelasan PLN terkait masalah ini. Sebab kerusakan yang terjadi di PLN ini sudah berlangsung lama dan seolah tidak ada perbaikan ke arah maju. Menurutnya PLN sebagai sebuah perusahaan yang sudah lama tidaklah perlu diragukan kinerja namun jika kondisinya seperti ini maka masyarakat dapat melakukan protes.
"Masyarakat berhak mendapatkan kompensasi. Ini pembelajaran kita semua menuju arah yang lebih baik. Jadi kontrol itu ada dan PLN harus mau ikut berkembang ke arah lebih baik," tandasnya
Hal ini diketahui setelah dilakukan pembongkaran menyeluruh pada kutub generator. Terlihat 40 baut mengalami kerusakan akibat adanya interaksi dan berdasarkan kajian teknik teknisi PLN dari Bandung agar dilakukan penggantian.
"Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Prediksi awal bahwa hanya cukup mengganti empat baut ternyata oleh tim teknisi PLN dari Bandung agar dilakukan penggantian semuanya. Akibat keadaan ini memerlukan penambahan waktu yang awalnya 15 hari menjadi sekitar 40 hari," ujar Juanda kepada Tribun ditemui di kantornya.
Akibat kerusakan mesin induk maka sekitar 2.000 pelanggan dalam satu hari mengalami pemadaman dengan rata-rata per pelanggan menggunakan daya 900 watt. Hal ini berdasarkan perhitungan kekurangan daya sebesar 2,5 MW dari kebutuhan total sekitar 27,5 MW. Perinciannya, daya yang tersedia sekitar 25 MW berasal dari PLN Cabang Singkawang sebesar 23 MW ditambah suplai dari PLN Pontianak sekitar 2 MW.
Tambok Pardede, anggota komisi C DPRD Singkawang bidang Kesejahteraan dan Pembangunan mengatakan sangat menyayangkan ketidakcermatan PLN. Ia meminta agar PLN bertanggungjawab dan segera menormalkan pasokan listrik menjelang lebaran.
"Saya minta jangan sampai lebaran pemadaman terjadi. Jakarta itu tidak jauh bisa pulang balik dan jika masalah tenaga ahli minta bantuan dari PLN Pontianak. Jadi alasan sampai 40 hari itu sangat tidak relevan dan itu sangat terlalu lama," ujarnya.
Tambok berjanji untuk meminta penjelasan PLN terkait masalah ini. Sebab kerusakan yang terjadi di PLN ini sudah berlangsung lama dan seolah tidak ada perbaikan ke arah maju. Menurutnya PLN sebagai sebuah perusahaan yang sudah lama tidaklah perlu diragukan kinerja namun jika kondisinya seperti ini maka masyarakat dapat melakukan protes.
"Masyarakat berhak mendapatkan kompensasi. Ini pembelajaran kita semua menuju arah yang lebih baik. Jadi kontrol itu ada dan PLN harus mau ikut berkembang ke arah lebih baik," tandasnya
Komentar