Langsung ke konten utama

Penemuan Patung Singa Mas

Menghebohkan Warga Bagak Sawah Hingga Singkawang
Suasana Kampung Bagak Sawah mendadak gempar dengan adanya penemuan patung Singa Mas oleh warga setempat, Rabu (9/9). Tiga orang pemuda menemukan dari sebuah bangunan tua milik warga Tionghua yang sudah rata dengan tanah  ditinggalkan pemiliknya puluhan tahun lalu.
Proses penemuan patung Singa Mas tersebut yang menjadi perdebatan dan penasaran warga setempat. Ditambah lagi patung Singa Mas yang sebenarnya terbuat dari bahan batu yang dipahat membentuk Singa yang sedang duduk menoleh ke sebelah kanan. Konon katanya patung ini biasanya berpasangan, dimana yang menoleh ke sebelah kanan adalah betina dan untuk jantannya menoleh ke sebelah kiri.
Ikung (19), warga setempat adalah lelaki yang pertama kali mengetahui keberadaan patung Singa Mas yang berusia diperkirakan ratusan tahun. Ia memperolehnya dengan cara yang unik dan terkadang tidak dapat dipercayai. Ikung mendapatkannya dari sebuah mimpi yang didatangi oleh seorang kakek tua dan meminta untuk menggalinya di rumah tua peninggalan warga Tionghua tahun 1965 yang ditinggal pemiliknya.
"Adik saya mendapatkan mimpi didatangi kakek tua dan berpesan untuk menggali sebuah kotak yang berada di bawah lantai rumah. Ikung sempat gak percaya tapu menceritakannya kepada kami. Setelah diputuskan kami bertiga mendatangi lokasi rumah yang ditunjukkan sesuai dalam mimpi. Kami menemukan adanya kotak dan menggunakan linggis menggalinya," ujar Edi (37), abang Ikung kepada Tribun.
Ketiga pemuda tersebut mulai menggali dengan peralatan seadanya yakni cangkul dan linggis. Setelah hampir tiga hari pemuda yang sempat kecewa karena tidak menemukan tanda-tanda keberadaan patung tersebut mulai kendur semangatnya. Namun Ikung tetap penasaran dan tiba-tiba linggis mengenai benda keras beriringan dengan senyum diwajah ketiga orang penggali.
"Begitu linggis mengenai benda keras kami mulai semangat dan akhirnya menemukan patung Singa Mas ini. Terbungkus dalam kain dan sudah kotor, disayangkan linggis mengenai patungnya dan bertanda di kepalanya," ujar Usman (35), satu diantara tim yang terdiri dari tiga orang penggali.
Penemuan itu lantas tidak serta merta bagi ketiga pemuda itu berani untuk mengangkatnya. Mereka kemudian memanggil Edi yang pada saat penggalian tidak turut serta. Edi kemudiaan memanggil orang Tionghua untuk mengetahui syarat mengangkat benda sejarah.
Sebenarnya ketiga pemuda berniat untuk tidak menginformasikan hal ini kepada masyarakat. Namun hal ini tidak dapat dicegah dan beberapa saat kemudian warga sekitar berbondong-bondong melihat keberadaan patun g Singa Mas. Atas anjuran warga Tionghua, patung Singa Mas diberikan dupa untuk penghormatan kepada Dewa  Si (Singa) dalam kebudayaan Tionghua.
Sontak informasi menyebar ke seluruh warga sekitar hingga Kota Singkawang bahkan telah sampai ke warga kabupaten Bengkayang yang penasaran. "Penasaran ingin melihat patung Singa Mas. Katanya ditemukan di bekas peninggalan rumah orang Tionghua jaman dulu. Jika diperkirakan usia patung ini mungkin lebih seratus tahun," ujar warga Tionghua yang datang melihat di waktu malam hari.
Penemuan ini terdengar oleh wartawan Tribun yang kemudian datang untuk mengetahui kebenarannya. Ternyata tiba di lokasi rumah, warga silih berganti berdatangan hingga larut malam tidak surut pengunjung. Warga Tionghua terlihat banyak berdatangan dan terlihat heran sekaligus penasaran dengan siapa pemiliknya.
Arkeologi,  Simon mengatakan belum dapat menentukan asal muasal patung Singa Mas. Namun Ia mengetahui bahwa daerah tersebut merupakan bekas warga Tionghua jaman dulu bermukim dan meninggalkan kediamannya entah kemana. "Kemungkinan itu pemilik dari kalangan kelas menengah ke atas. Sebab pemilik patung Singa Mas memiliki jabatan dan pengaruh. Kemungkinan jaman Neolitikum, tapi itu belum pasti karena belum melihatnya," ujarnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemuda dan LSM Anti Korupsi Kalimantan Tengah Mendapatkan Sekolah Intensif Dari KPK

HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar kegiatan Sekolah Intensif Pemuda dan LSM Antikorupsi tahun 2021 di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Kegiatan diselenggarakan mulai 22 – 24 Oktober 2021 bertempat di Hotel Neo Palma Palangkaraya. Kegiatan diikuti oleh 29 peserta dari 155 pendaftar. Dalam pembukaan kegiatan, Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan para pemuda dan LSM dalam pemberantasan tindak pidana korupsi (tipikor), serta bagaimana mendorong peran serta aktif masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi. “Kami meyakini pemuda memiliki semangat yang lebih dan semangat tersebut harus terus dibina agar tertanam menjadi semangat antikorupsi,” ujar Kumbul. Dengan mengikuti sekolah pemuda dan LSM antikorupsi, kata Kumbul, diharapkan para generasi muda dapat melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di sekitarnya ke KPK dengan laporan yang berkualitas...

Gubernur Kalbar Sutarmidji Targetkan Vaksinasi Kota Pontianak 250 Ribu Dalam Dua Bulan Mendatang

  Gubernur Kalbar Sutarmidji lewat akun media sosial Facebooknya menyampaikan bahwa vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai 75 ribu orang.  Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk di Kota Pontianak  Hal itu disampaikannya pada Minggu 27 Juni 2021, Gubernur Sutarmidji menuturkan bahwa vaksinasi di Kalbar telah menyasar sekitar 200 ribu jiwa.  "Assalamu'alaikum, Alhamdulillah hingga hari ini di Pontianak warga yang sudah divaksin mencapai 75 ribu orang,". "Se-Kalbar sudah lebih 200.000 orang,". Gubernur Sutarmidji menargetkan bahwa sekitar dua bulan ke depan Pontianak bisa mencapai sekitar 200 hingga 250 ribu. "Kalbar (bisa,red) 500 ribu orang yang divaksin. Ini adalah ihktiar kita," terang Midji, sapaan akrab orang nomor satu di Kalbar.  Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini berharap pandemi Covid-19 yang melanda di dunia bisa segera berlalu. Terkhususnya di Kota Pontianak dan Kalimantan Barat.  "Semoga Covid segera berlalu. Saya sarankan mas...

Rumah Sakit Bethesda Serukam Melayani Masyarakat Pedalaman

Sudah sejak lama Rumah Sakit Bethesda Serukam melayani masyarakat pedalaman yakni Dayak dan hingga kini, Kamis (3/9). Terletak di kaki pegunungan Mendering, Kabupaten Bengkayang, dalam perkembangannya telah berdiri Akademi Keperawatan pada tahun 2001 dengan tujuan untuk menciptakan tenaga kesehatan bagi warga pedalaman. Jika kembali pada tahun 2000 kebawah, Rumah Sakit Serukam menjadi tujuan bagi masyarakat Kalbar bahkan warga dari luar Kalbar sendiri untuk berobat. Seiring dengan berkembangnya pelayanan kesehatan di setiap Kabupaten maupun di Provinsi, ternyata cukup berdampak pada jumlah pasien yang berobat ke Serukam. "Secara umum mengalami penurunan pasien dari luar Serukam. Ini disebabkan faktor eksternal yakni adanya rumah sakit Pemerintah yang mulai berubah seperti fasilitas dan dokter yang bertugas disana. Akan tetapi sejak dua tahun belakangan pasien yang berobat ke Serukam kembali mengalami peningkatan,. Hanya saja dari luar Kalbar seperti Jakarta berkurang," ujar...