Proses hukum terhadap terdakwa kasus penyiraman air keras dengan korbannya Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, kini menjadi sorotan.
Pasalnya, kedua terdakwa dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum dengan ancamanan hukuman 1 tahun kurungan.
Sontak tuntutan ini membuat publik khususnya mereka yang pro anti korupsi kecewa.
Bagaimana mungkin seorang aparat penegak hukum terlebih dia bertugas di lembaga anti rasuah itu disiram air keras oleh penegak hukum lainnya yakni Oknum Polisi.
PELAKU (TERDAKWA) oleh aparat penegak hukum lainnya JAKSA, dianggap GAK SENGAJA, tagar yg trending di medsos, menyiramkan air keras kepada Novel.
Dalam bahasa Indonesia kata 'gak sengaja' bisa diartikan perbuatan yang murni tidak ada niat atau perencanaan.
Sementara kata 'sengaja' memiliki arti ada niat berupa perencanaan.
Loh, bagaimana mungkin kedua oknum terdakwa itu tidak sengaja, sementara air keras itu dibawa dari bukan tempatnya misal dari posisi A pindah ke posisi B, dan membidik penyidik KPK yang namanya Novel Baswedan.
Analogi saya, semoga TYME memberikan otak dipergunakan untuk kebenaran dan keadilan, bukan hanya hukum, sosial, ekonomi dll, tidak mati. Kalo dia tidak (gak) sengaja misalnya lebih kepada tersenggol, lagi ngopi rupanya tangan menyenggol gelas lalu tumpah.
Jadi dak sengaja itu lebih kepada tidak tahu. Sementara kedua terdakwa itu membawa air keras yang jaraknya pasti bukan satu meter atau dua meter. Analisa saya yang dangkal dan miskin ilmu ini, keduanya sudah berjalan beberapa meter dan kemudian menyiramkan diduga air keras tersebut.
Saya terus terang tidak mengenal Novel Baswedan apalagi tahu tindak tanduk dia sebagai penyidik KPK.
Berseliweran informasi miring terhadap penyidik senior KPK itu. Saya tidak membantah itu.
TAPI, PERLU DICATAT, tindakan kriminal dilakukan oleh orang yang mengerti hukum apalagi menimbulkan korban (mata rusak) tidak dibenarkan.
Sudah banyak yurisprudensi yang bisa dijadikan aparat penegak hukum bapak hakim yang terhormat untuk memutuskan rasa keadilan seperti apa yang harus DITEGAKKAN.
Saya hanya rakyat biasa, orang kecil bahkan hidup pun hanya karena belas kasihan TYME.
Tapi saya percaya bahwa DIA bisa membolak balikkan segala sesuai.
Seperti mengutip, Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Komentar