Langsung ke konten utama

Cornelis Menang Telak Dalam Perolehan Suara di Kabupaten Bengkayang (Pemilukada Kalbar 2012)


Pasangan nomor urut satu, Cornelis - Christiandy Sanjaya berhasil menang telak dalam perolehan suara Pemilukada Kalbar di Kabupaten Bengkayang. Dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara, pasangan BBM (bersatu, berjuang, menang) memperoleh 83.138 suara atau sekitar 74,4 persen.
"KPU Bengkayang hari ini, Selasa, menggelar rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara. Pasangan nomor urut satu, memperoleh 83.138 suara atau 74,4 persen, nomor urut dua 9.590 suara atau 9,6 persen. Pasangan nomor urut tiga memperoleh 15.431 suara atau 13,8 persen, dan pasangan nomor urut empat 3.557 suara atau 3,2 persen," kata Eddy A, SH
Persentase perolehan suara tiap pasangan calon tersebut, lanjut Eddy, dibagi atas jumlah suara sah Kabupaten Bengkayang pada Pemilukada Kalbar 2012 sebesar 111.716 pemilih. Sementara untuk jumlah suara tidak sah mencapai 1.793 pemilih.
"Untuk yang tidak memberikan hak suaranya, atau tidak memilih, jumlah DPT Kabupaten Bengkayang 144.166 dikurangi dengan jumlah suara sah ditambah yang tidak sah. Tidak memilih sebesar 27.657 atau sebesar 19,6 persen," katanya.
Tiga dari empat orang saksi yang hadir dari tiap pasangan calon menerima hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara. Satu saksi dari kandidat calon gubernur dan wakil gubernur, Abang Tambul Husin - Barnabas Simin tidak hadir.
"Rapat pleno dimulai pukul 09.00 Wib, hadir tiga orang saksi, saksi nomor urut satu Wardi SSi, saksi nomor urut dua Harianto, dan saksi nomor urut tiga Marinus SH. Sementara saksi nomor empat tidak hadir. Seluruhnya menandatangai BA, rapat pleno selesai pukul 15.00 Wib, hadir pula anggota KPU Provinsi, Umi Rifdiyawati, dan Panwaslu Bengkayang," tuturnya.
Eddy menuturkan Kabupaten Bengkayang memiliki sebanyak 603 TPS, dengan 124 PPS, dan 17 PPK.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fantastis, Pemerintah Kota Pontianak Anggarkan Pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak Rp 25 Miliar

  Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak mengucurkan anggaran fantastis untuk pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak bakal dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25 Miliar atau tepatnya pagu anggaran Rp  Rp 25.029.777.475,00.  Setelah proses lelang, PT. BUDI BANGUN KONSTRUKSI JL. ADISUCIPTO GG. H. SALEHA DS. ARANG LIMBUNG KEC. SUNGAI RAYA - Kubu Raya (Kab.) - Kalimantan Barat   menjadi pemenang dengan nilai tawaran Rp 20.280.000.000,00. Sebanyak 108 kontraktor mengikuti lelang yang diselenggarakan lewat LPSE Pontianak.  PT BBK sebenarnya bukan penawar terendah. Tercatat bahwa  PT. PUTRA NANGGROE ACEH  membuat harga penawaran sebesar Rp 19.998.615.367,04. Dalam proses lelangnya, PT PNA gagal dan panitia lelang menetapkan PT BBK sebagai pemenang tender pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Pemkot Pontianak mengalokasikan an...

KPK Warning Pejabat Negara Lapor Kekayaan Tahun 2020, Batas Waktu 31 Maret!

Komisi Pemberantasan Korupsi mengingatkan batas waktu penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik untuk tahun pelaporan 2020 yaitu 31 Maret 2021.  Untuk itu, KPK mengimbau kepada Penyelenggara Negara (PN) yang belum melaporkan kekayaannya agar segera menyampaikan.  Berdasarkan aplikasi e-LHKPN per tanggal 23 Maret 2021 secara nasional KPK telah menerima 308.840 LHKPN dari total 378.461 wajib lapor (WL) atau 81,60 persen. Sisanya masih ada 69.621 WL yang belum menyampaikan.  Rinciannya adalah Bidang Eksekutif tercatat 82,35 persen dari total 306.525 WL yang telah melaporkan.  Bidang Yudikatif tercatat 96,70 persen dari total 19.783 WL. Bidang Legislatif yaitu 55,69 persen dari total 20.135 WL. Dan, dari BUMN/D tercatat 81,45 persen dari total 32.018 WL.  Sejak diluncurkan pada 2017, aplikasi eLHKPN memungkinkan bagi PN untuk melakukan pengisian dan penyampaian laporan kekayaannya secara elektronik kapan saja dan dari mana saja.  ...

Kunjungan ke Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Bali, 10/4/2011

Mengandalkan Ekowisata, Desa Jungut Batu, Kecamatan Nusa Penida, Bali, menyedikan pemandangan indah Hutan Bakau yang dapat dijelajahi menggunakan Sampan. Usaha penyelamatan lingkungan dalam menghadapi perubaha iklim ini ternyata membawa dampak cukup besar dalam perekonomian warga masyarakat. Kepala Desa, Supitre, mengatakan Hutan Bakau yang ada saat ini kini menjadi sumber penghasilan masyarakat. Disamping juga dengan adanya dukungan wisata laut yang menyimpan terumbu karang indah. "Selain turis datang ke desa Jungut Batu untuk menyelam, mereka kini dapat melihat Hutan Bakau secara langsung. Kita menyediakan sebanyak 33 perahu untuk melihat-lihat Manggrove. 33 orang ini terbagi dalam beberapa kelompok," ujar Supitre. Satu perahu mampu mengangkut sebanyak empat orang turis. Dengan biaya sekali berangkat Rp 70 ribu per trip. Dikatakannya, dalam satu hari pasti ada wisatawan melihat Ekowisata Manggrove. "Dari Rp 70 ribu itu setengahnya masuk ke kas desa. Uang terse...