Langsung ke konten utama

Angelo Butuh Uluran Tangan

Kondisi Angelo Agustinus Christian Jeno (5 bulan), bayi menderita Hipoksi yang dirawat di ICCU RSU St Antonius membuat hati Ketua Perkumpulan Perempuan Dayak, Katharina Lies terenyuh, Sabtu (22/1). Ia melihat langsung kondisi Angelo, yang terbaring di ventilator selama dari lahir tanggal 17 Agustus, tahun lalu.

Katharina Lies terlihat menatap dalam mata Angelo yang terbuka namun tidak bisa melihat bahkan untuk berkedippun susah. Hal itu membuat Katharina Lies entah sengaja atau tidak mengeluarkan kata-kata semangat.

"Luar biasa, dengan kondisi ini mampu bertahan hingga saat ini," ujar Kathalina Lies. Terbersit diwajahnya yang tegang tidak tega melihat Angelo yang dimulutnya harus dimasukkan selang dan termasuk juga dari hidungnya dimana berfungsi untuk membantu menyalurkan oxigen serta asupan makanan.

"Saya sangat prihatin melihat Angelo seperti itu. Apalagi dari lahir hingga usia lima bulan lebih dirawat di ICCU dengan alat bantu makanan dan oxigen. Angelo lahir tidak menangis yang tidak segera ditangani sehingga secara cepat dan benar membuat kondisinya seperti itu," kata Katharina Lies.

Ditambahkannya, seharusnya jika menemukan kondisi seperti itu, bayi lahir tidak menangis, harus segera mendapatkan pertolongan. Namun disadari baik Dokter dan peralatan medis masih minim khususnya di pedalaman atau mungkin rumah sakit lainnya di Kota Pontianak. Dimana tidak selengkap yang dimiliki RSU Antonius.

"Perlu uluran tangan dari donatur untuk pemulihan dan penyembuhan Angelo. Ini himbaun saya kepada seluruh masyarakat. Saya coba akan menggalang dana  dari teman-teman. Tapi seharusnya Pemerintah turun tangan melihat kondisi masyarakat yang sangat membutuhkan. Perhatian Dinas Sosial untuk kasus-kasus seperti ini diharapkan adalah, minimal untuk meringankan biaya," tuturnya.

Ibu Angelo, Lilis, mengatakan kondisi anak keduanya ini menunjukkan kesembuhan. Dimana Angelo mulai mampu menggerakkan tangannya. Serta Infus yang selama ini menempel ditangannya sudah bisa dilepas.

"Infus sudah dilepas, kasihan melihatnya lama-lama di pasang infus ke tangannya. Asupan makanan yang biasa lewat infus kini sudah bisa disalurkan lewat selang di mulutnya. Angelo juga sudah bisa menggerak-gerakkan tangannya, juga sudah kencing. Adalah kesembuhan," kata Lilis kepada Tribun.

Ia salud terhadap kemampuan Angelo yang mampu bertahan dengan kondisi seperti itu. Dimana selang masuk kedalam hidung dan mulutnya serta infus di tangannya, saat belum dilepas. Lilis tidak kalah optimis melihat perjuangan anaknya tersebut dengan caranya tersendiri.

"Saya setiap kesempatan melihat Angelo selalu berdoa. Saya panggil namanya, saya berdoa untuk dia. Itu yang mampu saya berikan. Ketika air matanya keluar, saya usap. Air liurnya keluar juga saya usap. Kata dokter dengan usia 0 - 3 tahun dimana otak masih bertumbuh, itu menjadi harapan. Masalah biaya, kalau untuk obat, masih bisa dibantu oleh keluarga. Untuk ruangan dan alat yang berat sekali, saya sampai saat ini sudah berhutang Rp 130 juta," pungkasnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fantastis, Pemerintah Kota Pontianak Anggarkan Pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak Rp 25 Miliar

  Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak mengucurkan anggaran fantastis untuk pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Kantor Kejaksaan Negeri Pontianak bakal dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25 Miliar atau tepatnya pagu anggaran Rp  Rp 25.029.777.475,00.  Setelah proses lelang, PT. BUDI BANGUN KONSTRUKSI JL. ADISUCIPTO GG. H. SALEHA DS. ARANG LIMBUNG KEC. SUNGAI RAYA - Kubu Raya (Kab.) - Kalimantan Barat   menjadi pemenang dengan nilai tawaran Rp 20.280.000.000,00. Sebanyak 108 kontraktor mengikuti lelang yang diselenggarakan lewat LPSE Pontianak.  PT BBK sebenarnya bukan penawar terendah. Tercatat bahwa  PT. PUTRA NANGGROE ACEH  membuat harga penawaran sebesar Rp 19.998.615.367,04. Dalam proses lelangnya, PT PNA gagal dan panitia lelang menetapkan PT BBK sebagai pemenang tender pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pontianak.  Pemkot Pontianak mengalokasikan an...

KPK Warning Pejabat Negara Lapor Kekayaan Tahun 2020, Batas Waktu 31 Maret!

Komisi Pemberantasan Korupsi mengingatkan batas waktu penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik untuk tahun pelaporan 2020 yaitu 31 Maret 2021.  Untuk itu, KPK mengimbau kepada Penyelenggara Negara (PN) yang belum melaporkan kekayaannya agar segera menyampaikan.  Berdasarkan aplikasi e-LHKPN per tanggal 23 Maret 2021 secara nasional KPK telah menerima 308.840 LHKPN dari total 378.461 wajib lapor (WL) atau 81,60 persen. Sisanya masih ada 69.621 WL yang belum menyampaikan.  Rinciannya adalah Bidang Eksekutif tercatat 82,35 persen dari total 306.525 WL yang telah melaporkan.  Bidang Yudikatif tercatat 96,70 persen dari total 19.783 WL. Bidang Legislatif yaitu 55,69 persen dari total 20.135 WL. Dan, dari BUMN/D tercatat 81,45 persen dari total 32.018 WL.  Sejak diluncurkan pada 2017, aplikasi eLHKPN memungkinkan bagi PN untuk melakukan pengisian dan penyampaian laporan kekayaannya secara elektronik kapan saja dan dari mana saja.  ...

Kunjungan ke Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Bali, 10/4/2011

Mengandalkan Ekowisata, Desa Jungut Batu, Kecamatan Nusa Penida, Bali, menyedikan pemandangan indah Hutan Bakau yang dapat dijelajahi menggunakan Sampan. Usaha penyelamatan lingkungan dalam menghadapi perubaha iklim ini ternyata membawa dampak cukup besar dalam perekonomian warga masyarakat. Kepala Desa, Supitre, mengatakan Hutan Bakau yang ada saat ini kini menjadi sumber penghasilan masyarakat. Disamping juga dengan adanya dukungan wisata laut yang menyimpan terumbu karang indah. "Selain turis datang ke desa Jungut Batu untuk menyelam, mereka kini dapat melihat Hutan Bakau secara langsung. Kita menyediakan sebanyak 33 perahu untuk melihat-lihat Manggrove. 33 orang ini terbagi dalam beberapa kelompok," ujar Supitre. Satu perahu mampu mengangkut sebanyak empat orang turis. Dengan biaya sekali berangkat Rp 70 ribu per trip. Dikatakannya, dalam satu hari pasti ada wisatawan melihat Ekowisata Manggrove. "Dari Rp 70 ribu itu setengahnya masuk ke kas desa. Uang terse...